Analisis Regresi Logistik



Analisis Regresi Logistik. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik deskriptif dan uji hipotesis dengan menggunakan regresi logistik. Penggunaan analisis regresi logistik adalah karena variabel dependen bersifat dikotomi (tepat dan tidak tepat). Teknik analisis dalam mengolah data ini tidak memerlukan lagi uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali, 2011:225). Dalam melakukan analisis regresi logistik, dilakukan pengujian Kelayakan Model Regresi, Menilai Keseluruhan Model, Koefisien Determinasi, dan Pengujian Simultan. Model atau rumus regresi logistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut (Ghozali, 2011:228):

Analisis Regresi Logistik

Dalam melakukan analisis regresi logistik, dilakukan pengujian sebagai berikut :

1. Menguji Kelayakan Model Regresi
Pengujian kelayakan model regresi logistik dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test Goodness yang diukur dengan nilai Chi-square. Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test Goodness menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness of Fit Test tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0.05, maka hipotesis nol diterima dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

2 . Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit Test)
Uji ini digunakan untuk menilai model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 log likelihood pada awal (block number = 0) dengan nilai -2 log likelihood pada akhir (block number = 1). Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal (initial -2LL function) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya (-2LL akhir) menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data.

3. Koefisien Determinasi (R2)
Pegujian koefisien determinasi pada regresi logistik dengan menggunakan Nagelkerke’s R square. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kombinasi variabel independen yaitu kompetensi aparatur dan kepemimpinan mampu menjelaskan variasi variabel dependen yaitu ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan.

4. Pengujian Simultan (Omnibus Test of Model Coefficient)
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel independen yang terdiri dari kompetensi aparatur dan kepemimpinan secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu ketepatan waktu penyampaian pelaporan keuangan.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas (sig) dengan tingkat signifikansi (α). Untuk menentukan penerimaan atau penolakan H0 didasarkan pada tingkat signifikansi (α) 5% dengan kriteria :

  1. H0 tidak akan ditolak apabila statistik Wald hitung < Chi- square tabel, dan nilai probabilitas (sig) > tingkat signifikansi (α). Hal ini berarti H alternatif ditolak atau hipotesis yang menyatakan veriabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat ditolak.
  2. H0 ditolak apabila statistik Wald hitung > Chi-square tabel, dan nilai probabilitas (sig) < tingkat signifikansi (α). Hal ini berarti H alternatif diterima atau hipotesis yang menyatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat diterima.

0 Komentar untuk " Analisis Regresi Logistik "