Sosiologi Pemerintahan



Konsep dan teori Weber sering diadopsi dalam ilmu pemerintahan berkaitan dengan birokrasi. Weber sangat produktif dalam tulis menulis, namun yang menjadi fokus kita pada kesempatan ini adalah kajiannya mengenai konsep dasar sosiologi. Beliau menegaskan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang berupaya memahami tindakan sosial. “Sociology ... is a science which attempts the interpretice understanding of social action in order thereby to arrive at a casual explanation of its course and effects” (Weber, 1964:88). Tesisnya ini kemudian sering menjadi acuan bagi dikembangkannya teori sosiologi yang membahas interaksi sosial. (Sumaryadi, 2010:23-24)

Pemikiran sosiologi yang juga dilahirkan oleh Weber adalah konsep ideal type (tipe ideal) birokrasi modern. Model inilah yang sering diadopsi dalam berbagai rujukan birokrasi negara kita, walaupun dalam penerapan tidak sepenuhnya bisa dilakukan. Tipe ideal itu melekat dalam struktur organisasi rasional dengan prinsip “rasionalitas”, yang bercirikan pembagian kerja, pelimpahan wewenang, impersonalitas,, kualifikasi teknis, dan efisiensi. Pada dasarnya, tipe ideal birokrasi yang diusung oleh Weber bertujuan ingin menghasilkan efisiensi dalam pengaturan negara. (Sumaryadi, 2010:24)

Spencer juga menjadi sosiolog yang selalu dipergunakan konsep dan teorinya. Dalam dunia sosiologi, Spencer adalah orang yang pertama kali menulis tentang masyarakat atas dasar data empiris yang kongkret. (Sumaryadi, 2010:24)

Giddings pada tahun 1890 meringkas ajaran sistem sosial yang telah disepakati oleh Spencer sendiri adalah sebagai berikut:
  • Antara masyarakat dan badan-badan yang ada disekitarnya ada suatu equilibrasi tenaga agar kekuatannya seimbang.
  • Konflik menjadi suatu kegiatan masyarakat yang sudah lazim.
  • Rasa takut mati dalam perjuangan menjadi pangkal kontrol terhadap agama.
  • Kebiasaan konflik kemudian diorganisir dan dipimpin oleh kontrol poiitik dan agama menjadi militerisme.
  • Militerisme menggabungkan kelompok-kelompok sosial kecil menjadi kelompok sosial lebih besar dan kelompok-kelompok tersebut memerlukan integritas sosial.
  • Kebiasaan berdamai dan rasa kegotong-royongan membentuk sifat, tingkah laku serta organisasi sosial suka hidup tenteram dan penuh rasa setia kawan. (Sumaryadi, 2010:24)

Menurut Spencer, pribadi mempunyai kedudukan yang dominan terhadap masyarakat. Secara generik perubahan lamiah di dalam diri manusi mempengaruhi struktur masyarakat sekitarnya. Kumpulan pribadi dalam keompok/masyarakat merupakan faktor penentu bagi terjadinya proses kemasyarakatan yang pada hakikatnya merupakan struktur sosial dalam menentukan kualifikasi. Spencer menempatkan individu pada derajat otonom tertentu dan masyarakat sebagai benda material yang tunduk ada hukum umum/universal evolusi. Masyarakat mempunyai hubungan fisik dengan lingkungan yang mengakomodasi dalam bentuk tertentu dalam masyarakat. (Sumaryadi, 2010:25)

Sumaryadi, I Nyoman, 2010, Sosiologi Pemerintahan - dari Perspektif Pelayanan, Pemberdayaan, Interaksi, dan Sistem Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.

0 Komentar untuk " Sosiologi Pemerintahan "