Teori Motivasi



Perilaku manusia pada hakikatnya mempunyai maksud tertentu dan atau berorientasi pada tujuan tertentu, karena perilaku manusia didasarkan pada suatu dorongan kebutuhan atau keinginan tertentu. Dengan demikian perilaku manusia pada dasarnya berorientasi pada tujuan, yang dimotivasi oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini, Terry (1977:390) mengatakan “Motivation is desire within an individual that stimulates him or her to action. (Motivasi adalah keinginan dari dalam individu yang menstimulasi ia untuk bertindak).

Suradinata (1996:130) berpendapat : Motif adalah suatu dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk berbuat baik berupa gerakan maupun ucapan. Sedangkan Motivasi adalah tindak lanjut dari motif yaitu perbuatan atau gerakan baik berupa ucapan maupun tindakan serta perilaku dalam cara-cara tertentu yang dilakukan seseorang.

Untuk membandingkannya, Suradinata (1996:131) mengemukakan definisi motivasi menurut beberapa ahli:
Koontz : Motivation refers to the drive and effort to statisfy a want or goal. (Motivasi menunjukkan dorongan dan usaha untuk memenuhi/memuaskan suatu kebutuhan atau untuk mencapai suatu tujuan).
Jones: Motivation is concerned with how behavior is activated, maintened, directed and stopped. (Motivasi adalah bagaimana tingkah laku dimulai, diperkuat, didorong, diarahkan dan dihentikan).

Menurut Wexley dan Yukl (1992:98), pengertian motivasi adalah suatu proses dimana perilaku diberikan energi dan diarahkan.

Dari uraian yang dikemukakan beberapa ahli mengenai pengertian motivasi, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa motivasi adalah dorongan suatu kebutuhan atau keinginan tertentu dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan, dan dalam konteks ini motivasi merupakan suatu proses dimana perilaku diberikan energi dan diarahkan untuk mencapai tujuan dan harapan yang ia inginkan.

Wexley dan Yukl (1992:102), memaparkan bahwa menurut Maslow, terdapat lima kelompok kebutuhan yang berbeda-beda, yaitu:
Kebutuhan fisiologis (fisiological needs), kebutuhan keamanan (safety needs), kebutuhan sosial atau berkelompok (social needs), kebutuhan penghargaan (esteem needs), dan kebutuhan aktualisasi diri (self actualism needs)”.

Menurut Maslow, pada suatu saat, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang mengendalikan perilaku seseorang. Setelah kebutuhan ini terpenuhi, maka kebutuhan tersebut akan turun derajat kepentingannya dan perilaku seseorang kemudian dikendalikan oleh kebutuhannya yang belum terpenuhi berikutnya dalam hirarki. Dengan demikian, kebutuhan fisiologis yang harus banyak dipenuhi sebelum kebutuhan keamanan akan memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku. Kebutuhan keamanan yang harus banyak dipuaskan sebelum berkelompok akan menjadi penting dan seterusnya. Kebutuhan terakhir yang muncul adalah aktualisasi diri. Maslow berpendapat bahwa sedikit orang yang telah mencapai langkah ini dalam hierarki kebutuhan. (Wexley dan Yukl, 1992:105)

0 Komentar untuk " Teori Motivasi "